Monday, October 8, 2007

Hitam vs Putih

By : ADILLA FAWZIA


IKLAN-iklan pemutih kulit, semakin hari semakin banyak jumlahnya. Mulai dari yang tradisional, made in China hingga "hasil penelitian laboratorium" dari Eropa. Mulai dari yang bisa memutihkan dalam 6 minggu sampai 3 hari.

Kayaknya banyak banget orang-orang yang terobsesi jadi putih. Dan orang-orang yang terobsesi itu, mayoritas adalah cewek.
Nggak heran kalau pemutih-pemutih kulit itu sebegitu lakunya di pasaran.
Saya sendiri termasuk di dalam orang-orang yang terobsesi jadi putih! Sudah 4 tahun pakai salah satu produk pemutih yang janjinya "dalam 6 minggu" bakal ada perubahan warna kulit. Saya pakai secra rutin sesuai petunjuk. Bahkan diiringi penggunaan masker tradisional. Hasilnya.... tetep! Tapi..... aneh, biarpun janjinya nggak terbukti, saya tetap setia menggunakannya.

Saya sempat merasa kesepet salah satu iklan pemutih, ada sepasang kekasih yang kulit cowoknya putih, sedangkan si cewek kulitnya hitam. Pokoknya "black & white" banget deh! Si cowoknya kelihatannya nggak perhatian dan malu punya cewek yang kulitnya item.
Setelah memakai produk pemutih yang diiklankan, singkat kata, si cewek jadi putih dan si cowok jadi lebih perhatian dan makin cinta. Dengan kata lain, iklan itu bilang kalo cewe item nggak bakal dapat cowok cakep atau kalaupun punya cowo cakep, si cowok bakalan malu punya cewek item!

Kalau diperhatiin, alasan pertama cewek itu memutihkan kulit adalah agar dianggap "ada" oleh orang-orang sekitarnya, dengan kata lain, demi kelancaran pergaulan. Mungkin, kalau kulit mereka putih, orang-orang bakal lebih senang berteman dengan mereka dan akan mendapatkan teman lebih banyak. Selain itu, alasan mengapa banyak cewek mengharapkan kulitnya lebih putih adalah untuk kelancaran kehidupan "cinta" mereka. Seperti yang iklan di tv tadi, kalau cewek yang lebih putih bakalan dapet cowok yang cakep, baik, perhatian, pokoknya prince charming gitu deh.

Mereka beranggapan kalau kulit kurang putih, prince charming nggak bakalan datang. Atau takutnya si prince charming lebih milih cewek yang lebih putih dari mereka!
Emangnya kadar cintanya seseorang hanya berdasar pada warna kulitnya saja? Kenapa musti putih? Apakah orang yang kulitnya putih bisa dipastikan setia? Kenapa sih mesti merasa kurang dengan kulit yang gelap? Apakah hanya warna kulit potensi dalam diri kita?

Kita jangan hanya mengkotakkan kalau cantik itu mesti putih dan langsing. Kita harus yakin kalau kita punya inner beauty. Bukan hanya kecantikan luarnya saja. Tahu kan istilah 3B! Beauty, brain and behavoir. Istilah itu sering banget dilontarkan. Perempuan nggak bisa cuma mengandalkan kecantikannya saja tetapi kepandaian dan kelakuannya.

Kulit gelap? Nggak masalah kan! Sebenernya nggak masalah juga sih kalau pengen kulit jadi lebih putih. Yang jadi masalah adalah apabila kulit putih mempengaruhi gaya hidup kita. Misalnya, karena kulit kita gelap, kita jadi nggak pede atau malah jadi minder. Masalah banget tuh! Tanpa berkulit putih pun kita masih punya potensi lain yang nggak kalah keren atau malah lebih keren dari pada hanya sekadar memiliki kulit putih. You go, black!***

0 komentar: