Bicara soal masalah, kayaknya selalu ada tuh tiap hari. Masalah sama sobat, pacar, guru, ugh... bawaannya pengin ngumpet saja di rumah. Nyaman, bebas ngapain saja dan berada di sekeliling orang yang menyayangi kita. Unfortunately, nothing lasts forever. Ada kalanya ortu juga bermasalah satu sama lain, alias lagi berantem. Apalagi kalau mereka ribut di depan kita? Aaargh! Rumah jadi berasa “panas”!
Ketika tahu bahwa ortu lagi berantem, suasana dalam hati kita seolah tak tergambarkan. Kesal, sedih, cemas dan bingung, semua bercampur jadi satu. Makin ribet lagi karena kita sendiri bingung mesti ngapain. Pengin protes, takut memperparah keadaan. Mau bertanya, tapi bingung mesti mulai dari mana. Satu hal yang pasti: kita nggak pengin berlama-lama berada di situasi ini. So girls, why don't we do something about this?
Berantem Versi: Perang Dunia
Sesuai dengan namanya, gaya ortu berantem adalah dengan saling menyerang satu sama lain. Baik dengan kata-kata tajam, atau teriakan yang berlangsung berjam-jam. Bukan cuma kita yang deg-degan melihatnya, tapi hebohnya juga bisa terdengar sampai radius 50 meter!
Tenangkan suasana dengan: Beri peringatan pada ortu dengan tegas untuk segera menghentikan kehebohan. Karena mungkin ortu “terlalu bersemangat” sampai lupa bahwa ada kita di rumah. So, ingatkan mereka bahwa nggak enak masalah pribadi ini sampai didengar orang. Katakan bahwa mereka bisa kok menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih tenang.
Prepare yourself: untuk menerima reaksi dari ortu berupa peringatan untuk nggak ikut campur karena kita nggak ngerti apa-apa. Meski terdengar nyakitin, coba untuk menerimanya dengan tenang. Percaya deh, itu cuma emosi. Dan rasa sayang ortu pada kita nggak berubah karena ucapan itu.
Berantem Versi: Perang Dingin
Gaya berantem yang satu ini terlihat jelas saat kita lagi kumpul keluarga. Misalnya, saat makan malam, mendadak ortu jadi saling cuek dan nggak ngobrol. Berada di situasi ini jadi serba kikuk. Mau ngobrol, rasanya nggak enak karena setiap orang tampak pengin saling menghindar.
Cairkan suasana dengan: Buka topik yang segar dan lucu yang melibatkan keduanya. Atau “jebak” mereka untuk melakukan sesuatu secara bersama. Misalnya, ajak mama dan papa belanja, tapi selama belanja, kita tinggalkan mereka berdua.
Prepare yourself: untuk menerima reaksi ortu yang tetap cuek satu sama lain. Teruslah berusaha cari suasana yang tepat untuk mendamaikan mereka. Lama-lama mereka akan menangkap kok sinyal ajakan perdamaian kita itu.
Berantem Versi: Perang Curhat
Awalnya, kita nggak sadar bahwa ortu lagi berantem. Mereka cuma curhat saja bahwa mereka lagi kesal satu sama lain. Lama-lama, curhatan-nya makin sering dan ortu mulai tampak nggak kompak. Ini dia yang namanya perang terselubung! Biasanya sih karena ortu kita adalah tipe yang sungkan mengungkapkan amarah, sehingga mereka berusaha melepaskan masalah dengan curhat. Memang sih, nggak tampak terlalu mengganggu. Tapi, kondisi ini bakal berlangsung lama kalau nggak segera diselesaikan.
Damaikan suasana dengan: Berusaha menjelaskan curhatan versi mama ke papa, dan sebaliknya. Siapa tahu masalahnya sebenarnya biasa saja, tapi akrena salah paham, jadi parah deh. Setelah itu, sarankan ortu untuk diskusi berdua soal ini. Tawarkan diri untuk jadi moderator, siapa tahu mereka butuh.
Prepare yourself: untuk kena semprot ketika menjelaskan bahwa mereka punya pandangan berbeda. Misalnya, mama marah ketika kita menjelaskan curhatan versi papa. Mungkin kita bakal merasa sedih karena usaha kita nggak dihargai. Sudah susah-susah mengorek informasi, tapi malah dimarahi begitu didapat... Pembelaan itu tandanya ortu masih emosi. Makanya, coba tenangkan diri lalu pikirkan waktu lain yang lebih aman untuk menjelaskannya lagi.
Source : Majalah Gadis