Wednesday, June 18, 2008

Saat Ortu Bersitegang



Pada dasarnya gak ada yang aneh kalo ortu berbeda pendapat. Kalo pun sebelumnya mereka terlihat sependapat, biasanya karena saling melakukan penyesuaian; yang satu menyatakan pendapat, yang lain mendengarkan dan sebaliknya. Jika akhirnya ortu bersitegang hal itu terjadi karena mereka udah gak bisa menemukan kesesuaian.

Biasanya, kita mencemaskan dampak pertengkaran pada salah satu dari antara ortu. Hal ini alamiah aja sih, karena kita bisa dengan jelas mungkin kata-kata yang saling diucapkan bisa nyakitin. Atau kita mencemaskan akibat jika salah satu di antara ortu ada yang gak sabar lagi.

Ajak bicara

Sah-sah aja kalo kamu panik ngadepin situasi ini. Tetapi sebaiknya bagi ketidaknyamanan ini pada ortu. Ajak mereka bicara, lebih baik berdua sekaligus. Tetapi kalo gak mungkin cobalah sendiri-sendiri. Bisa jadi mereka gak nyadar lho bahwa kamu mengalami dampak dari pertengkaran mereka.

Cari bantuan

Jika pertengkaran sudah mengarah ke tindak kekerasan, sebaiknya kamu mencari bantuan pihak ke-3 yang bisa kamu percaya. Awalnya kamu bisa cerita sama salah satu tante atau oom yang paling deket sama ortu. Mereka bisa kamu mintain bantuan untuk menjadi penengah, siapa tahu masalah yang dihadapi ortu memang sudah membutuhkan pihak yang netral.

Bagaimana pun seringnya ortu bersitegang, mereka tetaplah anggota keluarga kita. So, berusahalah untuk tidak memihak. Hal yang penting untuk diingat, menjadi bagian dari sebuah keluarga adalah menjadi pihak yang selalu menyesuaikan diri dan mencari cara terbaik untuk kepentingan bersama.

Tak ada keluarga yang sempurna, dan jika pertengkaran memang sering terjadi, tak mengapa. Cobalah menggunakan pertengkaran sebagai cara untuk dapat saling memahami lebih baik.

0 komentar: